Indonesia
Gamereactor
preview
Tales of Arise

Tales of Arise - Impresi Chapter Pertama

Chapter pertama dari iterasi Tales terbaru ini menunjukkan secuplik dunia penuh keajaiban yang harus kita selamatkan awal bulan depan.

HQ

Chapter pertama dari Tales of Arise perlahan memperkenalkan kita pada instalasi teranyar dari seri Tales of yang langgeng ini: Hero cemerlang kita masih tersembunyi di balik sebuah topeng besi, yang juga memberikannya sebuah nama panggilan sederhana "Iron Mask"—"Topeng Besi". Ia tak punya wajah maupun memori, dan ia juga tak bisa merasakan sakit. Namun di sisi lain, ia punya rasa keadilan yang berlebihan, yang mungkin juga adalah alasan kenapa ia cenderung mudah terlibat dalam masalah.

HQ

Sekilas, pria ini kelihatan seperti wadah kosong tanpa emosi yang kerap kita temui di JRPG lawas, namun karakter protagonis kita yang satu ini punya jalan pikirannya sendiri, dan dia bahkan bisa angkat bicara untuk dirinya sendiri. Lelaki energetik ini akan berkembang sepanjang petualangan, namun sebelum kita bisa mengalami sendiri momen-momen epik yang dipersiapkan oleh Bandai Namco untuk kita, kita perlu berkenalan terlebih dulu dengan faksi-faksi utama yang ada di sini. Di entry seri Tales of ini, orang-orang Dahna diopresi dan dieksploitasi layaknya budak oleh pasukan Rena. Beberapa ratus tahun yang lalu, kedua pihak ini saling berperang, dan sejak itu pulalah rakyat Dahna diopresi. Hero kita merasakan konsekuensi dari konflik ini secara langsung, karena ia menambang bijih di salah satu kamp budak di Orbus Calaglia.

Perjalanannya benar-benar dimulai saat Shionne muncul di panggung. Wanita muda ini adalah seorang Rena, namun ia tengah ditahan untuk alasan yang tidak diketahui. Tentu saja, hero kita yang pemberani tak ragu untuk membantu gadis dalam bahaya ini, dan dengan ini semuanya pun dimulai. Pasangan yang janggal ini lalu bergabung dengan gerakan resistansi lokal bernama Scarlet Crows, yang sepanjang chapter pertama ini berusaha menyerbu Castle Glanymede. Untuk membebaskan budak-budak di wilayah ini, mereka harus melawan sang pemimpin kerajaan—Balseph si "binatang buas". Sementara kedua hero kita memulihkan diri dari kejutan di awal, kita mengisi ulang suplai, mengamati situasi, dan mempelajari lebih lanjut soal latar belakang perang Rena-Dahna ini.

Ini adalah iklan:

Sebelum kita menghadapi baron jahat ini di singgasana berapinya, kamu bisa mengantisipasi perkelahian dengan serigala, tawon, armadillo, beberapa golem, dan garda-garda Rena selama kurang lebih tiga jam. Lawan-lawan kita bergerak secara real-time, dan setelah battle dimulai kita akan menyambung serangan-serangan dan skill-skill aktif secara real-time pula. Timing sangat penting di Tales of Arise, karena kita harus menghindari serangan musuh sebisa mungkin. Manuver evasi yang sempurna akan membuat kita bisa melancarkan serangan balik dan gerakan-gerakan support spesial, yang dapat diaktifkan baik oleh karakter aktifmu atau oleh anggota partai yang pasif, yang akan membantumu saat battle.

Tales of AriseTales of Arise

Sistem kombat di sini mungkin awalnya akan terasa sedikit menyiksa, namun memanjat tingkatan level [skala level?] akan memberi dampak besar ke puncak-puncak tingkat kesulitan yang mungkin (setidaknya, di awal game). Menyelesaikan perkelahian akan membantumu mendapatkan skill-skill pasif dan aktif yang lebih kuat, dan menggunakan "Artes" ini berulangkali dalam perkelahian akan meningkatkan efektivitas mereka. Pohon talent tambahan akan terbuka saat kondisi tertentu ("Menggunakan serangan X untuk memaksa musuh terbang untuk turun ke tanah sebanyak 25 kali") terpenuhi, atau sebagai imbalan untuk menyelesaikan quest sampingan. Lalu, jika kamu berhasil membuka semua skill di sebuah talent tree, kamu akan mendapatkan bonus-bonus penyelesaian seperti kenaikan stat. Karena kamu bisa mempengaruhi komputer untuk berlaku sesuai gaya main tertentu, kamu sebaiknya sering-sering mengganti karakter yang kamu kontrol secara aktif untuk bisa melacak perkembangan barbagai progress system skuadmu.

Meski Bandai Namco telah membuat area yang cukup besar dengan rahasia-rahasia kecil dan persimpangan-persimpangannya yang mendorong eksplorasi, saya cenderung mendeskripsikan Tales of Arise sebagai sebuah pengalaman yang linear sejauh ini. Di tempat-tempat yang terpencil kamu bisa menemukan peti-peti harta karun, item-item kosmetik (yang bisa kamu gunakan untuk mengubah penampilan karaktermu), atau bahkan salah satu lawan end-game yang sangat kuat itu menantang skuadmu, belasan jam setelah kamu mulai bermain. Meskipun Kingdom of Calaglia hampir-hampir tidak lebih dari tempat terpencil yang penuh dengan batu-batu membara di tengah gurun, tempat ini juga menawarkan bermacam-macam pemandangan indah yang berkontras apik dengan bentang pegunungannya.

Ini adalah iklan:

Apa yang saya lihat dari Tales of Arise sejauh ini terlihat menjanjikan, tapi juga sedikit familiar. Game ini rasanya sangat grind-y, namun di saat yang sama kamu juga bisa melawan musuh yang lebih menantang dengan taktik yang benar dan skill mekanis yang cukup. Sejauh ini, saya belum sempat berinteraksi dengan aktivitas-aktivitas sampingan yang ada, namun saya menghabiskan waktu lebih banyak mendengarkan apa yang dikatakan NPC-NPC di sini tentang perubahan-perubahan di lingkungan mereka. Saya juga terutama antusias soal perkembangan hero-hero utama kita, karena adanya dinamika menawan antara si Iron Mask yang masih tercengang dan si puteri yang suka menggoda. Sementara itu, sebuah dunia fantastis yang penuh sihir menunggu kita, dan kita hanya perlu menaklukkannya demi mengakhiri perang antara Dahna dan Rena.

Tales of Arise
Tales of AriseTales of AriseTales of Arise

Teks terkait

0
Tales of AriseScore

Tales of Arise

REVIEW. Ditulis oleh Ingar Takanobu Hauge

Lima tahun lamanya tidak muncul, Tales of Arise hadir memberikan para fans yang telah sabar menunggu sebuah game yang kemungkinan besar akan menjadi game terbaik dari seri ini.



Loading next content